Plt Kadisdik Edi Rusmadinata: Disdik Riau Komitmen Kembangkan Pendidikan Vokasi Kelas Industri SMK

Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Edi Rusma Dinata, mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Riau memiliki komitmen tinggi terhadap pengembangan pendidikan vokasi.
PEKANBARU - Direktur Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Dr. Muhammad Yusro, S.Pd, M.Pd, MT, menegaskan bahwa salah satu indikator keberhasilan pendidikan vokasi adalah terwujudnya sinergi yang kuat antara satuan pendidikan vokasi, terutama SMK, dengan dunia usaha dan industri. Pernyataan tersebut disampaikan saat kunjungan ke SMK Negeri 2 Pekanbaru pada Selasa (1/10/2024).
Dalam kunjungannya, Dr. Muhammad Yusro juga menyoroti kelas Industri Samsung di SMK Negeri 2 Pekanbaru sebagai contoh implementasi kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri.
"Kelas Industri Samsung ini merupakan bentuk nyata dari kolaborasi yang baik antara SMK dan dunia usaha serta industri," ujarnya.
Kunjungan Direktur SMK ke SMK Negeri 2 Pekanbaru bertujuan untuk meninjau kelas Industri Samsung, hasil kerja sama dengan Samsung Institut.
Pada kesempatan tersebut, Direktur SMK Kemendikbudristek juga memberikan penghargaan kepada para pemenang Lomba Kompetensi Siswa tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Samsung. SMK Negeri 2 Pekanbaru berhasil meraih peringkat ketiga nasional dalam kompetisi tersebut.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Edi Rusma Dinata, mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Riau memiliki komitmen tinggi terhadap pengembangan pendidikan vokasi. Hal ini dibuktikan dengan diterbitkannya Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 6 Tahun 2022 tentang Pendidikan Vokasi yang memperkuat sinergi antara SMK dan dunia usaha serta industri di Provinsi Riau.
Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Dr. Arden Simeru, yang turut mendampingi kunjungan tersebut, menyatakan bahwa kolaborasi antara satuan pendidikan SMK dengan dunia industri dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, termasuk kurikulum berbasis industri, pembelajaran Teaching Factory, serta pembentukan kelas industri.
"Pembelajaran Teaching Factory sudah ditindaklanjuti dengan pembentukan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di beberapa SMK. Saat ini, dari 318 SMK negeri dan swasta se-Provinsi Riau, sudah ada 21 SMK yang berstatus BLUD, dan kami berharap jumlah ini terus bertambah," ungkap Dr. Arden.
Kepala SMK Negeri 2 Pekanbaru, H. Peri Daswandi, M.Pd, menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan Direktur SMK Kemendikbudristek yang dianggap sebagai bentuk dukungan dan motivasi dalam mengembangkan kelas industri di sekolahnya.
Editor :Yefrizal